ETIKA SESUDAH BERSENGGAMA.

ETIKA SESUDAH BERSENGGAMA.
Kenikmaan yang tidak akan bisa digambarkan dengan kata-kata, di saat kepasan dan kenikmatan dalam bersenggama dapat dicapai oleh  keduanya. Sesaat setelah Inzal (orgasme) sebaiknya suami tidak langsung mencabut dzakarnya sebelum benar-benar mendapat kerelaan sang istri, dan pada saat mencabut, suami membaca doa:
اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ خَلَقْتَ خَلْقًا فِى بَطْنِ هَذِهِ اْلمَرْأَةِ فَكَوِّنهُ ذَكَرًا وَسَمِّهِ اَحْمَدَ بِحَقِّ مُحَمَّدٍ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَبِّ لاَ تَذَرْنِى فَرْدًا وَاَنتَ خَيْرُ الْوَارِثِيْنَ
ALLAAHUMMA IN KUNTA KHALAQTA KHALQAN FII BATHNI HAADZIHIL-MAR’ATI FAKAWWINHU DZAKARON WA SAMMIHI AHMADA BEHAQQI MUHAMMADIN SHALLALLAHU ALAIHI WA SALLAMA RABBI LAA TADZARNII FARDA WA ANTA KHAIRUL WARITSIIN.
“Ya Allah, Jika engkau menjadikan makhluk dalam perut istriku ini, maka jadikanlah ia laki-laki dan engkau memberinya nama Ahmad (anak yang terpuji) atas haknya (berkat) NabiMuhammad saw. Wahai Tuhanku, janganlah Engkau meninggalkan diriku sendirian , dan Engakau adalah sebaik-baik Dzat yang mewaris.”

Dan apabila menghendaki untuk mengulangi maka disunahkan untuk membasuh kemaluannya dan mengambil air wudhu, ini sesuai perintah beliau dalam satu riwayat hadits:
اِذَا اَتىَ اَحَدُكُمْ اَهْلَهُ ثمَّ اَرَادَ اَنْ يَعُودَ فَلْيَتَوَضَّأْ بَيْنَهُمَا وُضُوءًا (رواه مسلم)
“Apabila seorang dari kalian telah mendatangi istrinya, kemudian dia berkehendak mengulanginya, maka hendaklah ia berwudhu di antara keduanya.”

Bukan hanya pada saat mengulangi bersenggama, membersihkan kemaluan dan mengambil air wudhu disunahkan pula pada saat hendak makan, minum atau menghendaki untuk tidur.

Jika semuanya telah selesai, dan masing-masing pasangan merasa sudah terpenuhi hajatnya maka diwajibkan untuk mandi Janabat (besar), baik Inzal atau tidak pada saat berhubungan tadi. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut:
·    Niat mandi janabat.
·    Membaca Basmalah.
·    Membasuh kedua tangan tiga kali dengan mendahulukan tangan kanan lalu yang kiri.
·    Membasuh kemaluan.
·    Berwudlu sebelum mandi seperti halnya wudlu untuk shalat.
·    Pembasuhan dilakukan dengan mendahulukan anggota yang kanan, juga membersihkan pusar, telinga bagian dalam dan luar dan sela-sela jari.
·    Menuangkan air ke kepala sebanyak tiga kali sampai merata, dan memasukan jari tangan kedalam rambut sehinga dapat sampai pangkal rambut dan lekuk-lekuk tubuh.
·    Mengalirkan air ke seluruh tubuh dengan merata dan membersihkannya,
·    Membersihkan kedua kaki dan sela-sela jarinya.

Demikian adab dan tata krama dalam bersenggama, mulai dari Mula’abah sampai mandi Janabah. Dengan menerapkan etika ini, diharapkan hubungan seks antara suami istri menjadi lebih bernilai ibadah dan tanpa mengurangi kenikmatan serta kepuasannya sekian, Wallahu A’lam.