ETIKA DI SAAT BERSENGGAMA

·   
Apabila pembukaan tadi berjalan dengan baik maka bisa dilajutkan ke hubungan yang lebih dalam, yaitu di saat gairah keduanya memuncak. Pada saat suami memasukkan dzakarnya, disunnahkan membaca doa:
بِسْمِ اللهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتنَا
BISMILLAHI ALLAAHUMMA JANNIBNASY-SYAITHANA WA JANNIBSY-SYAITHAANA MAA RAZAQTANAA
“Dengan nama Allah, wahai Tuhan kami, jauhkanlan kami dari setan dan jauhkanlah setan apa yang Engkau anugerahkan kepada kami.”

Dengan doa ini diharapkan dalam bersenggama aman dari gangguan setan dan keturunan yang dihasilkan nanti pun jauh dari jangkauan setan pula. Dan selama hubungan terjadi, keduanya haruslah bisa saling memberi dan menerima, artinya hubungan tersebut kenikmatan dan kepuasannya jangan sampai hanya milik salah satunya saja, keduanya berusaha membahagiakan lawan mainnya agar hubungan ini benar-benar menjadi hubungan yang mengesankan.

Ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan oleh masing-masing pasangan pada saat persenggamaan berlangsung, di antaranya tidak diperkenankan membaca ayat-ayat al-Qur’an, keduanya lebih baik berdzikir dalam hati atas kebesaran yang Allah berikan kepada makhluk-Nya. Ada pula yang menyatakan bahwa pada saat senggama tidak banyak bersenda gurau atau mengeluarkan kata-kata kosong yang tidak perlu. Kemudian pada saat suami Inzal (orgasme) membaca doa:
اَلحَمْدُ ِللهِ الَّذِى خَلَقَ مِنَ اْلمَاءِ بَشَرًا فَجَعَلَهُ نَسَبًا وَ صِهْرًا وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيْرًا
ALHAMDU LILLAAHIL-LADZII KHALAQA MINAL-MAA-I BASYARA, FAJA’ALAHUU NASABAW WASHIHRAA, WA KAANA RABBUKA QADIRAA.
“Segala puji bagi Allah, Dzat yang menciptakan manusia dari air (mani), lalu Dia jadikan manusia  iti (punya) keturunan dan mushaharah. Dan Tuhanmu adalah Maha Kuasa.”